
Saat ini, Prancis berada di tengah gejolak politik serius yang memicu kekhawatiran investor dan pelemahan ekonomi. Pemerintahan PM François Bayrou menghadapi beberapa mosi tidak percaya, karena kesulitan merumuskan paket penghematan hingga €40 miliar untuk anggaran 2026. Hal ini telah mendorong defisit anggaran Prancis menjadi yang tertinggi di zona euro, jauh melampaui negara-negara seperti Jerman, Italia, atau Spanyol (Reuters).
Investor global saat ini menghindari aset Prancis dan lebih memilih obligasi dari Italia, Jerman, dan Spanyol. Indeks saham CAC 40 pun tertinggal dibanding indeks utama Eropa. Sentimen negatif ini menular ke konsumsi dan investasi domestik, sehingga pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi hanya kisaran 0,6 – 0,8 % (Reuters). Dana Moneter Internasional (IMF) juga memperingatkan kemungkinan intervensi, jika Prancis gagal mengendalikan fiskalnya (Reuters).
Krisis Iklim Politik dan Potensi Pemilu Dini
Ketidakstabilan politik ini bersumber dari parlemen yang terguncang sejak kemenangan koalisi New Popular Front pada pemilu 2024, menyebabkan pemerintahan babak belur dan masa jabatan berjalan di bawah tekanan tinggi (Wikipedia). Sejak November–Desember 2024, beberapa mosi tidak percaya telah digulirkan, bahkan perdana menteri sebelumnya hanya bertahan tiga bulan .
Dengan tekanan politik yang sedemikian tinggi dan anggaran yang kritis, ada kemungkinan pemilu baru atau pergantian kabinet — tergantung kemampuan Presiden Macron membentuk mayoritas. Namun, pemilu berikutnya menurut jadwal adalah 2027, sehingga saat ini masih mengandalkan negosiasi lintas partai.
Diplomasi Macron: Kunjungan Resmi ke Inggris dan Isu Global
Presiden Emmanuel Macron tengah menjadi sorotan global melalui kunjungan negara ke Inggris (8–10 Juli 2025), tanda berkibarnya diplomasi Prancis setelah Brexit .
Beberapa topik utama yang diangkat Macron antara lain:
- Migrasi: Rencana “satu masuk, satu keluar” dengan Inggris, untuk mengelola arus migran jalur kecil di Selat Inggris. Kedua negara juga akan meningkatkan patroli bersama dan penegakan hukum maritim .
- Kemandirian Teknologi dan Ekonomi: Macron mengingatkan ketergantungan berlebihan pada AS dan China, serta mendorong riset teknologi, rantai pasok yang lebih aman, dan kerjasama pertahanan Prancis–Inggris .
- Isu Global: Macron meminta dukungan Inggris atas pengakuan negara Palestina dan bantuan berkelanjutan untuk Ukraina, sekaligus peran diplomatik lebih tegas dari Eropa .
Simbolik, penyerahan Bayeux Tapestry ke British Museum menjadi wujud diplomasi budaya, menegaskan tekad memperkuat kerjasama Paris–London (AP News).
Isu Sosial dan Lingkungan: Dari Asap Hingga Gelombang Panas
Prancis juga aktif bergerak dalam kebijakan publik untuk melindungi kaum muda dari rokok dan polusi. Sejak 1 Juli 2025, larangan merokok diperluas di taman, pantai, halte bus, dan area dekat sekolah. Pelanggar bisa diwajibkan membayar denda €90–€135 (The Sun).
Sementara itu, gelombang panas abnormal tengah menimpa Eropa, termasuk Prancis. Sejak akhir Juni, puluhan departemen mengalami peringatan suhu ekstrem, bahkan reaktor nuklir sempat ditutup untuk pendinginan air. Rata-rata suhu Juni tercatat sebagai bulan terpanas kedua dalam sejarah Prancis modern (Wikipedia). Dampaknya meluas: beberapa sekolah ditutup, konsumsi listrik melonjak, serta ada korban jiwa dan cedera akibat kelelahan panas.
Keamanan dan Protes Far-right
Keamanan nasional turut diuji. Awal Februari, kota Grenoble diguncang ledakan granat di sebuah bar, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan belasan luka-luka serius (Wikipedia). Penyelidikan masih terus berjalan.
Di sisi politik domestik, protes besar pecah April lalu menyusul vonis bersalah terhadap Marine Le Pen atas kasus korupsi. Ribuan pendukung Rassemblement National turun aksi, menuntut pencabutan larangan dirinya maju kontestasi politik hingga 2030. Kontra-protes dari kubu sayap tengah dan kiri juga terjadi, menyoroti ancaman terhadap demokrasi Prancis (Wikipedia).
Kesimpulan: Prancis di Persimpangan Sejarah
Secara umum, Prancis kini berada di perlintasan krisis ekonomi, politik, sosial, dan iklim. Stok kepercayaan investor menipis akibat anggaran defisit dan pergantian kabinet yang tak menentu. Kebijakan publik ambisius seperti pelarangan merokok dan diplomasi aktif ke Inggris menunjukkan keinginan pemimpin untuk melakukan reformasi dan reinforce posisi global.
Namun, tantangan tetap besar: gelombang panas di tengah perubahan iklim, ketegangan politik domestik, dan kerentanan fiskal. Peta jalan selanjutnya akan sangat tergantung pada kemampuan Macron dan Bayrou membentuk mayoritas stabil, menyelesaikan masalah anggaran 2026, dan menangani tekanan publik atas isu migrasi, keamanan, dan hak sipil.
Referensi
- Reuters. (9 Juli 2025). Political chaos leaves France sidelined as investors warm to Europe. Diakses dari: https://www.reuters.com/business/finance/political-chaos-leaves-france-sidelined-investors-warm-europe-2025-07-09
- The Guardian. (9 Juli 2025). Wednesday briefing: Can Macron and Starmer solve the small-boats crisis? Diakses dari: https://www.theguardian.com/world/2025/jul/09/wednesday-briefing-can-macron-and-starmer-solve-the-small-boats-crisis
- AP News. (8 Juli 2025). Macron says France and Britain will ‘save Europe’ as he starts a state visit to the UK. Diakses dari: https://apnews.com/article/8ffb448b0fabe1c913d63329efb3cc6a
- The Sun. (Juli 2025). Strict new rules rolled out across France that could see you fined £116 on the beach this summer. Diakses dari: https://www.thesun.ie/travel/15485598/strict-new-rules-france-fined-beach-summer
- Wikipedia. (2025). 2024–2025 French political crisis. Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/2024%E2%80%932025_French_political_crisis
- Wikipedia. (2025). 2025 European heatwaves. Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/2025_European_heatwaves
- Wikipedia. (2025). 2025 French far-right protests. Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/2025_French_far-right_protests
- Wikipedia. (2025). 2025 Grenoble attack. Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/2025_Grenoble_attack





Leave a comment